Rabu, 08 Desember 2010

Andai Segalanya Kembali, Kota Kecilku Yang Tersakiti

Tuhan,

Andai segalanya kembali normal

Andai segalanya kembali seperti semula

Andai segalanya berubah menjadi biasa

Aku ingin hal yang pernah terjadi tak akan terulang kembali

Biarkan udara kambali segar

Biarkan daun kembali hijau

Biarkan air kembali jernih

Biarkan amarah gunung berhenti berapi-api

Biarkan setiap senja tak diiringi tangis langit

Biarkan bias merah merona dihati kami kembali

Diiringi tarian kebahagiaan sang waktu yang berputar cepat

Meninggalkan noda hitam kelam menyedihkan yang membekas dihati kota kecilku

Jangan biarkan air mata kami tercampur air mata sang langit

Jangan biarkan panas jiwa ini bergumpal bagai panas awan yang membara

Jangan biarkan hati kami bebal dengan pudarnya sinar mentari

Jangan biarkan kami diam merasakan keginginan tulang yang menusuk kulit ari

Jangan biarkan pasir yang kami pijak menjadi silica yang mematikan

Dan jangan pernah biarkan akal kami mati untuk membuat segalanya kembali ceria

Tuhan,

Biarkan kota kecilku pulih

Hilangkan trauma yang tergores dalam hati

Biarlah kota tua ini beristirahat

Dari teriakan dan hentaman kegaduhan langit dan bumi yang enggan meneduhkan

Berikan kesempatan kami meminta maaf pada bumi yang terluka

Dan andai segalanya telah tersadar

Beri kesempatan kami agar tidak binasa dengan jagad raya ciptaan-Mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar