Tuhan,
Andai segalanya kembali normal
Andai segalanya kembali seperti semula
Andai segalanya berubah menjadi biasa
Aku ingin hal yang pernah terjadi tak akan terulang kembali
Biarkan udara kambali segar
Biarkan daun kembali hijau
Biarkan air kembali jernih
Biarkan amarah gunung berhenti berapi-api
Biarkan setiap senja tak diiringi tangis langit
Biarkan bias merah merona dihati kami kembali
Diiringi tarian kebahagiaan sang waktu yang berputar cepat
Meninggalkan noda hitam kelam menyedihkan yang membekas dihati kota kecilku
Jangan biarkan air mata kami tercampur air mata sang langit
Jangan biarkan panas jiwa ini bergumpal bagai panas awan yang membara
Jangan biarkan hati kami bebal dengan pudarnya sinar mentari
Jangan biarkan kami diam merasakan keginginan tulang yang menusuk kulit ari
Jangan biarkan pasir yang kami pijak menjadi silica yang mematikan
Dan jangan pernah biarkan akal kami mati untuk membuat segalanya kembali ceria
Tuhan,
Biarkan kota kecilku pulih
Hilangkan trauma yang tergores dalam hati
Biarlah kota tua ini beristirahat
Dari teriakan dan hentaman kegaduhan langit dan bumi yang enggan meneduhkan
Berikan kesempatan kami meminta maaf pada bumi yang terluka
Dan andai segalanya telah tersadar
Beri kesempatan kami agar tidak binasa dengan jagad raya ciptaan-Mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar